About Us
Pulau Breuh merupakan permata yang secara administratif adalah bagian dari Kecamatan Pulo Aceh, Kabupaten Aceh Besar, Aceh. Pulau ini menyandang status unik sebagai salah satu pulau berpenghuni paling barat di Indonesia, menjadikannya gerbang maritim yang bersejarah. Paling menarik, Pulau Breuh adalah destinasi yang masih sangat murni, otentik, dan jauh dari komersialisasi, menawarkan pelarian sejati bagi mereka yang mencari keindahan alam yang belum terjamah.
Jauh melampaui keindahan pantainya, Pulau Breuh memiliki kedalaman historis yang diwakili oleh Mercusuar Willem Torrent III. Dibangun oleh Belanda pada tahun 1875, ikon sejarah maritim ini berfungsi vital sebagai penanda jalur pelayaran penting di Samudra Hindia, memberikan dimensi historis yang kental pada pulau ini. Sebagai fakta menarik, nama 'Breuh' sendiri-yang berarti 'beras' dalam Bahasa Aceh-berasal dari kisah rakyat yang menceritakan bahwa saking jauhnya pulau ini, bekal nasi yang dibawa menjadi basi, sehingga para pelayar akhirnya memilih membawa beras, menandakan status Breuh sebagai pulau terpencil yang istimewa.
Nilai jual utama Pulau Breuh terletak pada kehangatan komunitas dan pengalaman yang otentik. Masyarakat lokal, yang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan dan petani, terkenal sangat ramah, bersahaja, dan teguh memegang adat istiadat setempat. Berwisata ke Breuh berarti memilih untuk tinggal di homestay yang dikelola langsung oleh penduduk desa, memungkinkan Anda berinteraksi dan menyelami kehidupan harian mereka-sebuah pengalaman yang jauh dari hiruk pikuk resor modern. Sebagai bagian dari Serambi Mekkah, kehidupan religius dan kearifan lokal yang kuat juga memengaruhi etika berwisata; pengunjung diajak untuk menghormati adat istiadat dan menjaga kesopanan demi terwujudnya wisata yang saling menghargai.